Scroll to top

Monday, February 14, 2011

Nabi Muhammad Yang Ummi


Disunting dari buku WAWASAN AL-QURAN, Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat
oleh Dr. M. Quraish Shihab, M.A.
Disadari atau tidak, wujud Tuhan pasti dirasakan oleh jiwa manusia baik redup atau benderang. Manusia menyadari bahwa suatu ketika dirinya akan mati. Kesadaran ini mengantarkannya kepada pertanyaan tentang apa yang akan terjadi sesudah kematian, bahkan menyebabkan manusia berusaha memperoleh kedamaian dan keselamatan di negeri yang tak dikenal itu.
Wujud Tuhan yang dirasakan, serta hal-ihwal kematian, merupakan dua dari sekian banyak faktor pendorong manusia untuk berhubungan dengan Tuhan dan memperoleh informasi yang pasti. Sayangnya tidak semua manusia mampu melakukan hal itu. Namun, kemurahan Allah menyebabkan-Nya memilih manusia tertentu untuk menyampaikan pesan-pesan Allah, baik untuk periode dan masyarakat tertentu maupun untuk seluruh manusia di setiap waktu dan tempat. Mereka yang mendapat tugas itulah yang dinamai Nabi (penyampai berita) dan Rasul (Utusan Tuhan).
Jumlah mereka secara pasti tidak diketahui. Al-Quran hanya menginforrnasikan bahwa,
“Tidak satu umat (kelompok masyarakat) pun kecuali telah pernah diutus kepadanya seorang pembawa peringatan” (QS Fathir [35]: 24).
Al-Quran juga menyatakan kepada Nabinya bahwa,
“Kami telah mengutus nabi-nabi sebelum kamu, di antara mereka ada yang telah kami sampaikan kisahnya, dan ada pula yang tidak Kami sampaikan kepadamu” (QS Al-Mu’min [40]: 78)
Al-Quran menyebutkan secara tegas nama dua puluh lima Nabi/Rasul; delapan belas di antaranya disebutkan dalam Al-Quran surat Al-An’am (6): 83-86, sisanya didapatkan dari berbagai ayat.
Nabi Muhammad Saw. seperti dinyatakan Al-Quran surat Al-A’raf (7): 158 -diutus kepada seluruh manusia, dan beliau merupakan khataman nabiyyin (penutup para nabi) (QS Al-Ahzab [33]: 40).

Masa Prakelahiran
Al-Quran menegaskan bahwa para nabi telah pernah diangkat janjinya untuk percaya dan membela Nabi Muhammad Saw.
“Dan ingatlah ketika Allah mengambil perjanjian dan para Nabi, ‘Sungguh apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang Rasul (Muhammad) yang membenarkan kamu, niscaya kamu sungguh-sungguh akan beriman kepadanya dan menolongnya.’ Allah berfirman, ‘Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku yang demikian itu?’ Mereka menjawab, ‘Kami mengakui.’” (QS Ali’Imran [3]: 81)
Dalam kaitan ini, Nabi Muhammad Saw. bersabda,
“Demi (Allah) yang jiwaku berada pada genggaman-Nya, seandainya Musa a.s. hidup, dia tidak dapat mengelak dan mengikutiku” (HR Imam Ahmad)
Tidak jelas kapan dan bagaimana perjanjian yang disinggung ayat tersebut. Setidaknya, ia mengisyaratkan bahwa Allah Swt. telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad Saw., jauh sebelum kelahiran beliau. Karena itu pula sementara pakar menyatakan bahwa kematian ayah beliau sebelum kelahiran, kepergiannya ke pedesaan menjauhi ibunya, serta ketidakmampuannya membaca dan menulis merupakan strategi yang dipersiapkan Tuhan kepada beliau untuk dijadikan utusan-Nya kepada seluruh umat manusia kelak.
Bahkan ulama lain meyakini bahwa pemilihan hal-hal tertentu berkaitan dengan beliau bukanlah kebetulan. Misalnya bulan lahir, hijrah, dan wafatnya pada bulan Rabi’ul Awal (musim bunga). Nama beliau Muhammad (yang terpuji), ayahnya Abdullah (hamba Allah) , ibunya Aminah (yang memberi rasa aman),
kakeknya yang bergelar Abdul Muththalib bernama Syaibah (orang tua yang bijaksana), sedangkan yang membantu ibunya melahirkan bernama Asy-Syifa’ (yang sempurna dan sehat), serta yang menyusukannya adalah Halimah As-Sa’diyah (yang lapang dada dan mujur). Semuanya mengisyaratkan keistimewaan berkaitan dengan Nabi Muhammad Saw. Makna nama-nama tersebut memiliki kaitan yang erat dengan kepribadian Nabi Muhammad Saw.
Al-Quran surat Al-A’raf (7): 157 juga menginformasikan bahwa Nabi Muhammad Saw. pada hakikatnya dikenal oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Hal ini antara lain disebabkan mereka mendapatkan (nama)-nya tertulis di dalam Taurat dan Injil (QS Al-A’raf [7]: 157).
Menurut pakar agama Islam, yang ditegaskan oleh Al-Quran itu, dapat terbaca antara lain dalam Pertanjian Lama, Kitab Ulangan 33 ayat 2:
“… bahwa Tuhan telah datang dari Torsina, dan telah terbit untuk mereka itu dari Seir, kelihatanlah ia dengan gemerlapan cahayanya dari gunung Paran.”
Pemahaman mereka berdasarkan analisis berikut: “Gunung Paran” menurut Kitab Pertanjian Lama, Kejadian ayat 21, adalah tempat putra Ibrahim -yakni Nabi Ismail- bersama ibunya Hajar memperoleh air (Zam-Zam). Ini berarti bahwa tempat tersebut adalah Makkah, dan dengan demikian yang tercantum dalam Kitab Ulangan di atas mengisyaratkan tiga tempat terpancarnya cahaya wahyu Ilahi: Thur Sina tempat Nabi Musa a.s., Seir tempat Nabi Isa a.s. , dan Makkah tempat Nabi Muhammad Saw. Sejarah membuktikan bahwa beliau satu-satunya Nabi dari Makkah.
Karena itu pula wajar jika Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 146 menyatakan bahkan mereka itu mengenalnya (Muhammad Saw.), sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka, bahkan salah
seorang penganut agama Yahudi yang kemudian masuk Islam, yaitu Abdullah bin Salam pernah berkata, “Kami lebih mengenal dan lebih yakin tentang kenabian Muhammad Saw. daripada pengenalan dan keyakinan kami tentang anak-anak kami. Siapa tahu pasangan kami menyeleweng.”
Masa Prakenabian
Ada beberapa ayat Al-Quran yang berbicara tentang Nabi Muhammad Saw. sebelum kenabian beliau. Antara lain,
“Bukankah Dia (Tuhan) mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia mendapatimu bimbang, lalu Dia memberi petunjuk kepadamu, dan Dia mendapatimu dalam keadaan kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan?” (QS Al-Dhuha [93]: 6-8).
Beliau yatim sejak di dalam kandungan, kemudian dipelihara dan dilindungi oleh paman dan kakeknya. Beliau hidup di dalam keresahan dan kebimbangan melihat sikap masyarakatnya, lalu Allah memberinya petunjuk, dan mengangkatnya sebagai Nabi dan Rasul. Beliau hidup miskin karena ayahnya tidak meninggalkan
warisan untuknya, kecuali beberapa ekor kambing dan harta lainnya yang tidak berarti. Tetapi Allah memberinya kecukupan, khususnya menjelang dan saat hidup berumah tangga dengan istrinya, Khadijah a.s.
Ayat lain yang oleh ulama dianggap berbicara tentang Nabi Muhammad Saw. pada masa kanak kanaknya, adalah surat Alam Nasyrah ayat pertama:
“Bukankah Kami (Tuhan) telah melapangkan dada untukmu?”
Sebagian ulama mengartikan kata nasyrah dengan “memotong/membedah”. Memang, bila dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat materi, artinya demikian. Apabila dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat nonmateri, kata itu mengandung arti membuka, memberi pemahaman, menganugerahkan ketenangan dan semaknanya.
Yang mengaitkan dengan hal-hal materi berpendapat bahwa ayat ini berbicara tentang “pembedahan” yang pernah dilakukan oleh para malaikat terhadap Nabi Muhammad Saw. kala beliau remaja.
Pendapat ini antara lain dikemukakan oleh mufasir An -Naisaburi.
Tetapi sepanjang penelitian penulis kata tersebut dengan berbagai bentuknya terulang sebanyak 5 kali, dan tidak satu pun yang digunakan dengan arti harfiah, apalagi bermakna pembedahan. Akan lebih jelas lagi jika hal itu disejajarkan dengan ayat yang berbicara tentang doa Nabi Musa a.s. di dalam
Al-Quran.
“Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah untukku urusanku dan lepaskanlah kekakuan lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS Thaha [20]: 25-28)
Selanjutnya Al-Quran menegaskan bahwa Nabi Muhammad Saw. tidak pernah membaca satu kitab atau menulis satu kata sebelum datangnya wahyu Al-Quran.
“Engkau tidak pernah membaca satu kitab pun sebelumnya (Al-Quran), tidak juga menulis satu tulisan dengan tanganmu, (andai kata kamu pernah membaca dan menulis) pasti akan
benar-benar ragulah orang yang mengingkari-(mu)” (QS Al-’Ankabut [29]: 48).
Ayat ini secara pasti menyatakan bahwa beliau Saw. adalah orang yang tidak pandai membaca dan menulis. Banyak ulama yang memahami bahwa kendatipun kemudian Nabi Saw. menganjurkan umatnya belajar membaca dan menulis, namun beliau sendiri tidak melakukannya, karena Allah Swt. ingin menjadikan beliau sebagai bukti bahwa informasi yang diperolehnya benar-benar bukan bersumber dari manusia, melainkan dari Allah Swt.
Ada juga ulama yang memahami bahwa ketidakmampuan beliau membaca hanya terbatas sampai sebelum terbukti kebenaran ajaran Islam. Setelah kebenaran Islam terbukti -setelah hijrah ke Madinah- beliau telah pandai membaca. Menurut pendukungnya ide ini dikuatkan antara lain oleh kata “sebelumnya” yang terdapat pada ayat di atas.
Memang, kata ummi hanya ditemukan dua kali dalam Al-Quran (QS Al-A’raf [7] 157 dan 158) , dan keduanya menjadi sifat Nabi Muhammad Saw. Memang kedua ayat itu turun di Makkah, meskipun ada juga ayat lain yang turun di Madinah menyatakan,
“Dia (Allah) yang mengutus kepada masyarakat ummiyyin (buta huruf), seorang Rasul di antara mereka” (QS Al-Jum’ah [62]: 2)
Di sisi lain, harus disadari bahwa masyarakat beliau ketika itu menganggap kemampuan menulis sebagai bukti kelemahan seseorang.
Pada masa itu sarana tulis-menulis amat langka, sehingga masyarakat amat mengandalkan hafalan. Seseorang yang menulis dianggap tidak memiliki kemampuan menghafal, dan ini merupakan kekurangan. Penyair Zurrummah pernah ditemukan sedang menulis, dan ketika ia sadar bahwa ada orang yang melihatnya, ia bermohon,
“Jangan beri tahu siapa pun, karena ini (kemampuan menulis) bagi kami adalah aib.”
Memang, nilai-nilai dalam masyarakat berubah, sehingga apa yang dianggap baik pada hari ini, boleh jadi sebelumnya dinilai buruk. Pada masa kini kemampuan menghafal tidak sepenting masa lalu, karena sarana tulis-menulis dengan mudah diperoleh.
Masa Kenabian
Pada usia 40 tahun, yang disebut oleh Al-Quran surat Al-Ahqaf ayat 15 sebagai usia kesempurnaan, Muhammad Saw. diangkat menjadi Nabi. Ditandai dengan turunnya wahyu pertama Iqra’ bismi Rabbik.
Sebelumnya beliau tidak pernah menduga akan mendapat tugas dan kedudukan yang demikian terhormat. Karena itu ditemukan ayat-ayat Al-Quran yang menguraikan sikap beliau terhadap wahyu dan memberi kesan bahwa pada mulanya beliau sendiri “ragu” dan gelisah mengenai hal yang dialaminya. QS Yunus
(10): 94 mengisyaratkan bahwa,
“Kalau engkau ragu terhadap apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca Kitab Suci sebelum kamu (QS Yunus [10]: 94). ***

No comments:

Post a Comment

Labels

Berita Pendidikan (135) Berita Pilihan MPKB 90/93 (47) Artikel Pilihan (35) Makluman Terkini (35) Petikan Akhbar (35) Berita Dalam Negara (34) Petikan Akhbar dari Sinar Harian Online (31) Artikel Islam (29) Berita Guru (28) Artikel Ilmuan Islam (26) Berita Sosial (23) Artikel Pendidikan (19) Artikel Ibadat (18) Ulasan Berita (18) Gambar Menarik (15) Artikel Pedoman (14) Berita Piala Dunia (14) Semak Tawaran/Permohonan (14) Berita Ekonomi (13) Berita Luar Negara (13) Berita MH370 (13) Petikan Akhbar dari Astro Awani (13) Petikan Akhbar dari UTUSAN Online (13) Permohonan Akademik (12) Berita Politik (11) Berita Semasa (11) Petikan Akhbar dari BH Online (10) Berita Agama (9) Berita Permotoran (7) Catatan Peribadi (7) Artikel dari UTUSAN Online (6) Berita Kemalangan (6) Berita Pekerja (6) Petikan Akhbar dari mStar Online (6) Artikel Ekonomi (5) Artikel IT (5) Berita Ibadah Haji (5) Huraian Hadis (5) Rencana Akhbar Online Pilihan (5) Artikel dari Kosmo! Online (4) Artikel dari Penulis Popular (4) Artikel dari myMetro (4) Berita Pemimpin Negara (4) Berita Perkhidmatan Awam (4) Berita Sukan (4) Pendapat (4) Petikan Akhbar dari Kosmo! Online (4) Petikan Akhbar dari The Malaysian Insider (4) Berita Artis (3) Berita Konflik Negara Islam (3) Berita Pelaksanaan Hudud (3) Berita Perundangan (3) Berita Teknologi Baru (3) Hari Raya (3) Petikan Akhbar dari Harakahdaily (3) Petikan Akhbar dari Malaysiakini (3) Artikel Bahasa (2) Artikel Dekorasi (2) Artikel Penulis Terkenal (2) Artikel Seni Islam (2) Artikel Teknologi (2) Artikel oleh Tokoh Ulama Tempatan (2) Berita Alam Sekitar (2) Berita Bajet Negara (2) Berita Cuaca (2) Berita Halalnya Produk (2) Berita Institusi Raja (2) Berita Jenayah (2) Berita Pemimpin Luar Negara (2) Berita Penderitaan Rakyat Palestin (2) Berita Roda (2) Berita Sensiviti Agama Islam (2) Churp Churp (2) Dasar / Konsep (2) Keputusan Peperiksaan Awam (2) Lagu Motivasi (2) Maulidur Rasul SAW (2) Mutiara Kata (2) Permotoran (2) Petikan Akhbar Online (2) Petikan Akhbar dari myMetro (2) Rencana Pendidikan (2) Rencana Penulis Terkenal (2) Software Piala Dunia 2010 (2) Takwim (2) Tema (2) Abdul Nasser b. Abdul Majeed (1) Ahmad Mohzir Abu Bakar (1) Aktiviti Luar PM 3 (1) Amin dan Gambar2 drpd Pesisir (1) Artikel Berkaitan MH370 (1) Artikel Budaya Masakini (1) Artikel Dunia Siber (1) Artikel Kerjaya (1) Artikel Kesihatan (1) Artikel Pelaksanaan Hudud (1) Artikel Pemakanan Sihat (1) Artikel Perjuangan Rakyat Palestin (1) Artikel Perundangan (1) Artikel Sarjana Tempatan (1) Artikel Sastera (1) Artikel Sukan (1) Artikel Ulama Tanahair (1) Artikel dari Buletinonline.net (1) Artikel dari Harakah (1) Artikel dari MyIbrah.com (1) Artikel dari Sinar Harian Online (1) Artikel dari Warga Kampus (1) Artikel oleh Tokoh Wartawan Tempatan (1) Azmi bin Sulaiman (1) Berita Bola Sepak (1) Berita Bukan Islam Biadab (1) Berita Dunia Siber (1) Berita Ibadah Puasa (1) Berita Insan Istimewa (1) Berita Institusi Pondok (1) Berita Kampus (1) Berita Kejadian Mengejut (1) Berita Keluarga Malang (1) Berita Kesan Negatif Internet (1) Berita Keselamatan Kanak-Kanak (1) Berita Pelajar Cemerlang (1) Berita Pelaksanaan GST (1) Berita Pelik (1) Berita Perubatan (1) Berita Sambutan Kemerdekaan Negara (1) Berita Sultan Perak (1) Berita Tanah Haram (1) Berita dari BERNAMA (1) Bersama Aminuddin dan Keluarga (1) Di Rumah Khishamuddin (1) Di Rumah Nasser Mamak (1) Festival Hari Guru 2010 (1) Forum (1) Free Viral (1) Gambar Pilihan (1) Jadual Gaji (1) Jadual peperiksaan awam (1) Jalaluddin Ayai (1) Jalaluddin Ayai Isteri Anak2 Biz (1) Kempen Anti Israel (1) Keratan Akhbar (1) Keratan Akhbar Online (1) Khutbah Jumaat (1) Lawatan En Khishamudin ke MPKB (1) MPKB ke IPGMKKB (1) Manan Md Zain (1) Masjid Pilihan (1) Nasser dan Khishamudin (1) Nostalgia Khishamudin (1) PBSM Dalam Kenangan (1) PELAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN MALAYSIA 2013 - 2025 (1) PM3 Dlm Kenangan (1) PRK DUN Balingian (1) PRK DUN Kajang (1) Pedoman (1) Pendapat dan Teori Penulis Hebat (1) Petikan Akhbar Sukan Star TV (1) Petikan Akhbar dari Indahnya Islam (1) Petikan Akhbar dari islamedia (1) Program Perguruan (1) Promosi Pendidikan (1) Puan Azlina Haron (1) Rencana Kesihatan (1) Rencana Tentang Guru (1) Rencana Tentang MH370 (1) Rencana dari Harakahdaily (1) Rohana Jusoh Rosli Zuraida dan Hayati (1) Rohana binti Jusoh (1) Segmen Blogger (1) Selamat Hari Raya (1) Siti Norbaya Abd Majid (1) Soal Jawab Agama (1) Sumbangan Ikhlas (1) Surat Siaran / Pekeliling (1) Suriani binti Ariffin (1) Tokoh (1) Ucapan Hari Guru (1) Ucapan Raya (1) Video Tazkirah (1) Video Tema Piala Dunia 2010 (1) XPDC PM 1 1992 (1) Zainal b. Nordin (1) a (1)

Blog Archive

www.e-referrer.com